Laporan Praktikum Bakteri Rhizobium



  1. Judul              : Pengaruh pertumbuhan Leguminoceae terhadap bakteri Rhizobium
  2. Tanggal          : 12 Desember 2011
  3. Tujuan            : Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan Leguminoceae terhadap bakteri Rhizobium
  4. Alat dan Bahan
Alat
a.         pemanas                          d. Pengaduk  
b.         Kaki tiga                          e. Timbangan            
c.          Becker glass                   
Bahan
a.         Aquades
b.         Tanah
c.          Biji kedelai
d.         Polybag
e.         Rhizobium
  1. Cara Kerja
Menyiapkan tanah secukupnya dan menyiapkan 3 buah polybag
            polybag I
1.  Menyiapkan tanah secukupnya dan kemudian dipanaskan selama 5 menit lalu didinginkan
2.       Menimbang Rhizobium sebanyak 3 gram
3.       Memanaskan aquades 100 mL, kemudian didinginkan
4.  Mencampur Rhizobium yang sudah ditimbang tadi ke aquades yang sudah didinginkan
5.        Merendam kedelai ± 5 menit ke dalam aquades yang telah dicampur Rhizobium
6.    Mengambil kedelai yang direndam, kemudian tanam ke dalam polybag yang telah  disediakan
Polybag II
1.    Menyiapkan tanah secukupnya, kemudian memanaskannya selama 5 menit kemudian membiarkannya dingin
2.      Menimbang Rhizobium sebanyak 3 gram
3.      Mencampurkan Rhizobium ke dalam tanah
4.     Menyiapkan kedelai, kemudian menanamnya ke dalam polybag yang telah diisi tanah yang bercampur Rhizobium
       polybag III
1.      Menyiapkan tanah secukupnya, kemudian memasukan tanah ke dalam polybag tanpa dipanaskan terlebih dahulu
2.       Menyiapkan kedelai, kemudian memasukan tanah tersebut ke dalam polybag
  1. Hasil Pengamatan
  2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan terlihat bahwa ketiga tanaman dengan perlakuan yang berbeda, menghasilkan tanaman yang berbeda pula, tanaman tumbuh subur dan terbentuk nodulasi pada bagian akar.  Namun, dari ketiga polybag tidak terdapat nodulasi, hal ini dikarenakan pada saat mencabut akar pada minggu ke-3, sehingga nodulasi belum nampak, sedangkan nodulasi dapat terlihat pada usia tanaman sekitar 2 bulan. Sedangkan pada pertumbuhan tanaman,  tanaman tumbuh subur pada polybag I dan II karena pada polybag tersebut tanah diberi rhizobium. Sehingga tanaman kedelai akan terlihat segar dengan adanya keberadaan rhizobium sebagai pengikat nitrogen melalui pembentukan bintil akar. Sedangkan pada polybag III, tidak terbentuk bintil akar karena tidak adanya bakteri rhizobium sehingga tidak terbentuk bintil akar hingga tanaman layu kemudian mati karena adanya jamur.
Adanya rhizobium dalam tanaman mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat terlihat pada polybag ke III. Pada polybag III tanaman terlihat tidak segar dan layu. Tidak adanya bakteri pengikat nitrogen menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak subur.  Temperatur yang tinggi mempengaruhi aktivitas rhizobium karena rhizobium resisten terhadap suhu tinggi. Selain itu juga terdapat faktor lain yang menghambat aktivitas rhizobium, yaitu adanya mikroorganisme yang bersifat antagonis terhadap aktivitas rhizobium dalam membentuk bintil akar, Keasaman tanah dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan berkurangnya populasi rhizobium dalam tanah. Penetralan tanah dengan kalsium hidroksida atau kalsium karbonat mengembalikan kondisi menjadi menguntungkan bagi perkembangbiakan rhizobium.  Adanya peningkatan materi organik yang dieksresikan pada konsentrasi tinggi dapat mengurangi jumlah bintil akar yang terbentuk (Flynn, 1966:311), sehingga tidak suplai nitrogen dari bintil akar. Hal ini dapat terlihat pada polybag III, awalnya tanaman dapat tumbuh, namun pada minggu ke-3 tanaman layu dan mati. Mekanisme pembentukan bintil akar dimulai dari bakteri Rhizobium yang menginfeksi bulu akar atau sel epidermis yang rusak. Kemudian setelah terinfeksi oleh bakteri, bulu akar akan mengeriting dan mengelilingi bakteri. Pengeritingan ini disebabkan oleh molekul tak dikenal yang dilepaskan dari bakteri atau pengeritingan bisa terjadi karena senyawa yang dilepaskan oleh bulu akar. Kemudian enzim dari bakteri akan merombak dinding sel sehingga bakteri akan masuk ke dalam sel/bulu akar. Lalu bulu akar membentuk struktur lir-benang yang disebut benang infeksi.
  1. Kesimpulan
1.  Bakteri Rhizobium dan tanaman Leguminaceae akan bekerjasama membentuk hubungan simbiosis mutualisme dimana terjadi hubungan kerjasama antara kedua belah pihak (bakteri dan tanaman saling menguntungkan).
2.      Bintil akar pada tanaman kedelai terbentuk karena bulu akar terinfeksi oleh bakteri sehingga akan terjadi poliferasi pada jaringan yang akhirnya terbentuklah bintil akar yang dewasa.
3.  Keberadaan aktivitas rhizobium di dalam akar tanaman kedelai mempengaruhi pertumbuhan tanaman kedelai.
4.   Aktivitas rhizobium dipengaruhi oleh suhu, mikroorganisme antagonis, keasaman tanah, maupun konsentrasi materi organik




Previous
Next Post »
Thanks for your comment