A. Judul : Hidrolisa Glikogen
B. Tanggal : 04 April 2011
C. Tujuan : Menganalisis proses hidrolisa Glikogen
D. Alat dan Bahan
Alat :
1. Becker glass
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Gelas Ukur
5. Plat tetes
6. pengaduk
7. Neraca ohaus
8. Penangas air
9. Penjepit
10. Kertas saring
11. Kompor listrik
12. Penangas air
13. pH stick
14. Kipas angin
Bahan :
1. Hati
2. Aquades
3. Asam asetat
4. Lugol/iodium
5. NaCl 10 %
6. Reagen Benedict
7. HCl pekat
8. NaOH encer 1 %
9. Alkohol 95 %
E. Cara Kerja
1. Mengiris hati menjadi beberapa bagian, kemudian menimbangnya seberat 50 gram.
2. Memasukan potongan hati ke dalam aquades 150 mL sehingga beratnya sebesar 200 mL.
3. Memanaskan hati tersebut di atas kompor listrik dan mengaduknya terus menerus hingga volumenya berkurang menjadi setengah dari volume sebelumnya. Saat larutan mendidih teteskan asam asetat sebanyak 5 tetes.
4. Setelah volume berkurang, mengangkat larutan dan membaginya menjadi 2 bagian, masing-masing bagian sebanyak 10 mL.
pada bagian pertama, lakukan tes tersebut :
Langkah 1 :
a. Menambahkan 5 tetes larutan lugol pada 5 mL filtrat, mengamati warna yang terjadi (bandingkan dengan air). Menambahkan sedikit NaCl (1 tetes NaCl 10 %) agar lebih sensitif. Selanjutnya meneteskan lebih banyak lugol (10 tetes). Memanaskan larutan tersebut pada penangas air. Mengamati apa yang terjadi.
b. Sealnjutnya melakukan tes benedict terhadap filtrat tersebut.
c. Mengambil 5 mL filtrat sisanya, menambahkan 10 tetes HCl pekat dan mendidihkan selama 10 menit. Mendinginkan dan menetralkan dengan NaOH encer (1 %) hingga pH=7, selanjutnya tes dengan benedict bagaimana hasilnya.
Langkah 2 :
Memasukan 10 mL filtrat, tambahkan alkohol 96 % empat kali lebih banyak, agar glikogen mengendap. Diamkan beberapa saat dan buang cairan jernih di bagian atas, lalu saring sisanya. Keringkan resipitat tersebut menjadi bubuk glikogen.
melakukan uji Iodium terhadap bubuk glikogen tersebut.
F. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Percobaan ke - 1
Tabel Hasil Percobaan ke - 2
G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang kami peroleh, percobaan ke- 1 pada pengujian benedict pada ekstrak hati maupun dengan penambahan HCl, akan menghasilkan larutan yang terdapat endapan merah bata. Hal ini karena karbohidrat merupakan pereduksi dan tereduksi oleh CuO yang menunjukan bahwa reaksi yang dihasilkan adalah positif (+). Sedangkan pada penambahan Lugol maupun penambahan NaCl pada ekstrak hati pada larutan tidak terdapat perubahan warna merah bata, hal ini menunjukan reaksi negatif. Perubahan warna merah bata menunjukan bahwa pada hati terdapat glikogen.
Pada percobaan ke-2, terdapat endapan putih,tetapi endapannya tidak begitu terlihat karena pada saat mengiris hati kurang kecil-kecil sehingga hati sulit untuk hancur dan terurai. Saat endapan putih ditetesi lugol, berubah menjadi warna merah. Hal ini menunjukan bahwa filtrat hati mengandung glikogen, yaitu karbohidrat polisakarida cadangan pada hewan.
H. Kesimpulan
1. Penambahan HCl pada pengujian benedict pada ekstrak hati terdapat endapan merah bata yang menandakan reaksi tersebut positif.
2. Pemberian Lugol maupun ditambahkan NaCl pada ekstrak hati tidak terdapat perubahan warna merah bata sehingga reaksi negatif.
3. Karbohidrat merupakan pereduksi dan tereduksi oleh CuO.
4. Pada hati terkandung karbohidrat Polisakarida cadangan pada hewan.
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon