Laporan Praktikum Fistum Hormon Absisat



  1. Judul              : Pengaruh hormon absisat terhadap pertumbuhan kecambah padi
  2. Tanggal          : 05 Desember 2011
  3. Tujuan           : Untuk mengetahui pengaruh hormon absisat terhadap pertumbuhan kecambah padi
  4. Alat dan Bahan
Alat
1.         Cawan petri       
2.         Pinset      
3.         Blender              
Bahan
1.         Biji padi
2.         Ekstrak buah (ekstrak buah pepaya, mentimun, nanas, melon, semangka, dll)
3.         Aquades
  1. Cara Kerja
1.         Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk praktikum
2.         Membuat ekstrak buah dengan cara diblender
3.         Menyaring ekstrak buah tadi dengan menggunakan kertas saring
4.         Menyapkan 4 buah cawan petri yang sudah disterilkan dengan alkohol
5.         Menyiapkan biji yang akan dimasukan dalam cawan petri, masing-masing cawan   petri berisi 100 biji padi
6.         Memasukan ekstrak buah tadi ke dalam cawan petri bersama dengan biji padi
7.         Membiarkan kecambah tadi selama beberapa hari, dan menghitung kecambah yang  tumbuh
8.         Menganalisis perubahan yang terjadi
  1. Hasil Pengamatan



  1. Pembahasan
Dari hasil percobaan yang kami peroleh, pada aquadest tanpa adanya penambahan ekstrak buah terjadi perkecambahan padi yang terlihat pada  hari ke-2, ke-3, maupun ke-4 dengan jumlah kecambah yang berbeda. Sedangkan pada ekstrak buah nanas dan semangka tidak terjadi perkecambahan, bahkan larutan yang terdapat pada cawan petri habis dan mengalami kekeringan. Karena kondisi unsur hara tidak terpenuhi maka biji padi tidak mengalami perkecambahan, selain itu juga karena di dalam ekstrak buah terdapat zat penghambat/inhibitor sehingga tidak terjadi pertumbuhan yang menimbulkan biji berdomansi atau mengalami fase istirahat.  Namun pada biji yang tidak berkecambah, setelah biji padi dicuci bersih, biji padi akan mengalami perkecambahan. Namun pada ekstrak buah timun terjadi perekecambahan padi pada hari ke-4, mungkin hal ini dikarenakan terdapatnya hormon  giberelin, dimana konsentrasi asam absisat lebih rendah dibandingkan konsentrasi hormon giberelin sehingga biji padi mengalami perkecambahan.  Pada perkecambahan, hormon giberelin bekerja secara antagonis dengan asam absisat yang salah satu fungsinya yaitu merangsang pertumbuhan biji yang masih dorman.
  1. Kesimpulan
·  Di dalam ekstrak buah mengandung asam absisat yang menghambat pertumbuhan kecambah pada biji padi.
· Pada biji padi yang memiliki konsentrasi giberelin lebih besar dibandingkan konsentrasi asam absisat, biji dapat melakukan pertumbuhan karena biji yang masih dorman dirangsang oleh hormon giberelin yang kerjanya bersifat antagonis dengan asam absisat.
·    Pada kondisi lingkungan yang mendukung, pertumbuhan biji padi tidak akan dihambat oleh asam absisat sehingga biji padi tidak mengalami dormansi biji.


Previous
Next Post »
Thanks for your comment