Laporan Praktikum Fistum Respirasi Anaerob



A.     Judul       : Respirasi Anaerob
B.     Tanggal   : 10 Oktober 2011
C.      Tujuan   : Menganalisis hasil respirasi anaerob dan faktor yang
 mempengaruhinya
D.     Alat dan Bahan
1.     Alat
·      Beaker gelas
·      Tabung reaksi
·      Pipet
·      Water bath
·      Timbangan
·      Pengaduk
·      Lampu spirtus
·      Penjepit tabung reaksi
2.     Bahan
·      Larutan
·      Aquadest
·      Metilen blue 3 %
·      Aquadest
·      Larutan Sukrosa 5 %
E.      Cara Kerja
1.      Mengisi keempat tabung reaksi dnegan metilen blue 3 % sebanyak 1 mL dan mengencerkannya dengan aquadest 5 mL pada masing-masing tabung reaksi
2.      Menambahkan 5 mL glukosa 10 % pada masing-masing tabung reaksi
3.      Memasukan 3 gram yeast ke dalam 25 mL sukrosa 5 %
4.      Memasukan ke dalam 4 tabung (a, b, c, d) reaksi, masing-masing sebanyak 2 mL larutan yeast dan sukrosa
5.      Memanaskan tabung a dan b hingga mendidih , lalu mendinginkannya
6.      Menutup tabung a dan c dengan sumbat karet
7.      Memasukan semua tabung ke dalam water bath dengan suhu 350 C
8.      Mengamati kecepatan perubahan warna yang diakibatkan oleh tetrbentuknya gelembung CO2

F.      Hasil Pengamatan


G.     Pembahasan
Pada tabung C, gelembung cepat terbentuk karena kadar oksigen sedikit dan masih adanya aktivitas bakteri Saccharomyces sp. pada fermipan. Namun gelembung juga cepat pecah karena adanya tekanan oksigen yang ditutup oleh  sumbat karet, sehingga ketika oksigen habis akan terjadi proses fermentasi. Hal ini menunjukan tabung C termasuk Respirasi Anaerob Fakultatif, yaitu pada saat oksigen masih ada akan terjadi pembentukan ATP, namun ketika oksigen telah habis akan terjadi proses fermentasi oleh bantuan organisme. Sedangkan pada tabung D, banyak terbentuk gelembung karena tidak adanya tekanan oksigen. Terbentuknya gelembung pada tabung C dan D menunjukan respirasi anaerob karena tabung C dan D tidak melalui pemanasan terlebih dahulu sehingga bakteri Saccharomyces sp. yang terdapat pada fermipan tidak mati yang membantu proses respirasi anaerob.
Berbeda dengan tabung C dan D, pada tabung A dan B tidak terbentuk gelembung yang menunjukan adanya respirasi anaerob, hal ini dikarenakan tabung A dan B melalui proses pemanasan terlebih dahulu sehingga bakteri Saccharomyces sp.  yang terdapat pada fermipan tersebut mati. Tidak adanya aktivitas organisme tersebut yang menyebabkan tidak terjadinya respirasi anaerob. Jadi respirasi anaerob dapat terjadi melalui bantuan aktivitas organisme dengan jumlah kadar oksigen yang terbatas dan pengaruh suhu yang rendah.

H.    Kesimpulan
Respirasi anaerob merupakan respirasi melalui bantuan aktivitas organisme dalam keadaan jumlah kadar oksigen yang terbatas dan pengaruh suhu yang rendah. Ketika oksigen habis, akan terjadi fermentasi dengan bantuan organisme yang disebut dengan respirasi anaerob fakultatif.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment