A. Judul : Mengukur Potensial Air Kentang
B. Tanggal : 19 September 2011
C. Tujuan : Untuk mengukur potensial air sel kentang melalui peristiwa osmosis (difusi air).
D. Alat dan Bahan
Alat :
· Alat pengebor gabus yang berdiameter 0,8 cm.
· Pisau atau cutter tajam.
· Botol gelap/wadah lain yang bermulut besar dengan kapasitas 50 mL.
· Mistar dengan skala cm.
· Timbangan digital.
· Plastik hitam.
· Karet gelang.
Bahan
· Air/aquadest
· Satu seri larutan sukrosa 0, 0,2;0,4;0,6;0,8 m.
· Umbi kentang
E. Cara Kerja
1. Memilih umbi kentang yang besar dan membuat silinder umbi dengan menggunakan pengebor gabus.
2. Memotong silinder umbi sama panjang, yaitu 4 cm, selanjutnya ditimbang dengan menggunakan timbangan digital.
3. Menyiapkan dan menutup botol gelas kemudian isilah 25-30 mL larutan sukrosa yang konsentrasinya telah ditentukan. Untuk tiap botol diisi satu konsentrasi.
4. Memasukan potongan umbi tadi ke dalam botol, masing-masing diisi dengan 3 potongan umbi kentang.
5. Bekerja dengan cepat untuk memperkecil terjadinya penguapan air dari permukaan silinder.
6. Menutup rapat botol tadi selama percobaan berlangsung dengan kertas alumunium.
7. Membiarkan silinder umbi dalam larutan selama 2-3 jam untuk memberi kesempatan pada umbi melakukan keseimbangan dengan larutan sukrosa.
8. Setelah 3 jam, mengambil setiap silinder umbi dari masing-masing botol dan mengukur kembali panjang dan beratnya.
9. Menghitung rata-rata panjang, berat, dan volume silinder umbi dari setiap konsentrasi sukrosa yang digunakan.
10. Membuat grafik dari data tadi dengan molalitas larutan sebagai sumbu x dan rata-rata panjang silinder dengan sumbu y.
11. Menentukan dengan menggunakan grafik tadi pada konsentrasi berapa molal umbi tidak mengalami perubahan panjang. Konsentrasi tersebut dimasukan ke dalam rumus sebagai C pada rumus mengukur potensial air umbi tersrebut.
12. Menghitung potensial air kentang.
F. Hasil Pengamatan
G. Pembahasan
Pada larutan sukrosa 0,0 m dan 0,2 m mengalami penambahan panjang dan berat terhadap sel kentang. Hal ini karena terjadi peristiwa osmosis, yaitu perpindahan air yang terdapat pada larutan sukrosa 0,0 m dan 0,2 m yang masuk ke dalam sel kentang sehingga turgiditas sel kentang menjadi tinggi yang mengakibatkan tekstur kentang menjadi keras. Jadi konsentrasi air pada larutan sukrosa 0,0 m dan 0,2 m lebih tinggi dibandingkan konsentrasi air pada sel kentang sehingga air yang terdapat pada larutan sukrosa berpindah menuju sel kentang melalui membran semipermeabel, sehingga larutan sukrosa 0,0 m dan 0,2 m disebut hipotonis/hipotonik terhadap sel kentang. Berbeda dengan larutan sukrosa 0,4;0,6;0,8 m , konsentrasi air pada sel kentang lebih besar dibandingkan konsentrasi air pada larutan sukrosa, sehingga terjadi perpindahan air dari sel kentang menuju larutan sukrosa 0,4;0,6;0,8 m yang mengakibatkan turgiditas sel kentang menjadi rendah. Bertambahnya volume sukrosa dan berkurangnya panjang dan berat sel kentang mengakibatkan Terjadinya plasmolisis terhadap sel kentang sehingga tekstur kentang menjadi lentur.
Larutan sukrosa 0,4;0,6;0,8 m disebut hipertonis/hipertonik terhadap sel kentang. Jadi, osmosis adalah peristiwa pergerakan molekul pelarut dari satu larutan yang cair (hipotonis) ke satu larutan yang pekat (hipertonis) melalui membran semipermeabel. Semakin pekat konsentrasi larutan, semakin kecil pertambahan panjang maupun berat sel kentang. Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin kecil potensial airnya.
H. Kesimpulan
Semakin pekat konsentrasi larutan, semakin kecil pertambahan panjang maupun berat selnya. Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin kecil potensial airnya.
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon